Pag Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Hadir di Harlah ke-13 Ponpes Ora Aji, Wapres Gibran Ingatkan Bahaya Hoaks dan Tekankan Pentingnya Literasi Digital

  Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersilaturahmi hangat dengan Gus Miftah dalam peringatan Harlah ke-13 Ponpes Ora Aji, Sleman, Sabtu ...

 

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersilaturahmi hangat dengan Gus Miftah dalam peringatan Harlah ke-13 Ponpes Ora Aji, Sleman, Sabtu malam (2/8/2025). Kehadirannya menunjukkan kedekatan dan penghormatan Wapres terhadap peran pesantren dalam membina nilai kebangsaan dan spiritualitas umat (Foto:Dok.Setwapres)
Sleman|masbhabinnews.com

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-13 Pondok Pesantren Ora Aji, yang diasuh oleh Gus Miftah, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu malam (2/8/2025). Kehadiran Wapres menjadi simbol eratnya hubungan antara pemerintah dan pesantren dalam memperkuat karakter bangsa melalui nilai-nilai keislaman, toleransi, dan kebangsaan.

Dalam suasana khidmat yang dipenuhi dzikir dan sholawat, acara ini mengusung tema “Berani Beda, Istiqomah di Jalan yang Sama”, mempertegas peran pesantren sebagai penjaga nilai spiritual dan sosial di tengah derasnya arus informasi dan tantangan zaman.

Wapres: Saring Informasi Sebelum Sebarkan

Dalam sambutannya, Wapres Gibran menyoroti fenomena penyebaran hoaks yang makin marak dan meminta masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar, khususnya di media sosial.

“Sekarang ini banyak sekali hoaks. Saya titip Bapak-Ibu, kalau ada berita yang belum pasti, tolong jangan langsung percaya atau sebarkan. Tanyakan dulu ke Kiai, Gus, atau Bu Nyai,” ujar Gibran di hadapan lebih dari 13.000 jamaah yang hadir.

Wapres menegaskan bahwa menjaga literasi digital adalah bagian dari tanggung jawab moral dalam masyarakat demokratis, terlebih menjelang momentum nasional seperti Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.

Kedekatan Personal dengan Gus Miftah

Gibran juga menekankan bahwa kehadirannya di pesantren tersebut bukan sekadar agenda formal, melainkan bentuk penghormatan pribadi kepada Gus Miftah, yang ia sebut sebagai guru spiritualnya.

“Pagi tadi saya masih di NTB, siang langsung terbang ke Jogja demi hadir di sini. Karena sesibuk apa pun, saya harus sempatkan datang. Gus Miftah adalah guru saya,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.

Ia juga menyampaikan salam hangat dari Presiden Prabowo Subianto, serta meminta doa agar berbagai program prioritas pemerintah dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Mohon doanya agar program-program seperti Makan Bergizi Gratis, Cek Kesehatan Gratis, Koperasi Merah Putih, hingga Sekolah Rakyat bisa menyentuh lebih banyak warga,” imbuhnya.

Gus Miftah: Kritik Harus dengan Cinta, Bukan Nyinyir

Dalam tausiyahnya, Gus Miftah menegaskan pentingnya relasi timbal balik antara rakyat dan pemimpin. Ia mengajak umat untuk mendoakan para pemimpin, bukan sekadar mengkritik.

“Pemerintah menolong rakyat lewat kebijakan, rakyat menolong pemerintah lewat doa. Kalau ingin memberi nasihat, datanglah langsung. Bukan nyinyir di media sosial,” ujarnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Wamen BUMN Aminuddin Ma’ruf, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Achiruddin Darojat, Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono, serta sejumlah pejabat, ulama, tokoh masyarakat, Forkopimda, dan perwakilan Gerakan Nasional Ayo Mondok.

Wadah Spiritual dan Kebangsaan

Melalui kegiatan ini, Pondok Pesantren Ora Aji kembali menegaskan fungsinya sebagai pusat penguatan spiritual sekaligus penjaga moral kebangsaan. Doa lintas tokoh dan tausiyah kebangsaan meneguhkan nilai persatuan serta menjadi penyegar spiritual menjelang Hari Kemerdekaan ke-80 RI.


{msb}

Tidak ada komentar