TfG9GpriTfr5TUCiGSW5TfziTd==
Light Dark
Kompol I Gede Suartika Kagumi Atraksi Singo Ulung: Identitas Bondowoso yang Membanggakan

Kompol I Gede Suartika Kagumi Atraksi Singo Ulung: Identitas Bondowoso yang Membanggakan

Tampil beda, Kompol I Gede Suartika ikut sawer penari Singo Ulung, wujud dukungan nyata pada budaya Bondowoso.
Daftar Isi
×

 

Singo Ulung, ikon budaya Bondowoso, sukses memikat hati Kompol I Gede Suartika. Dengan apresiasi tulus, beliau bahkan memberikan saweran kepada penari Singo Ulung yang langsung disambut riuh tepuk tangan warga (Foto:Dok.Humas Polres Bondowoso)
Bondowoso |masbhabinnews.com

Kabupaten Bondowoso kembali menggelar perayaan Hari Jadi Bondowoso (Harjabo) dengan penuh kemeriahan, Selasa (19/8/2025). Gelaran akbar yang selalu dinanti masyarakat ini mengusung tema Harmoni Budaya, menampilkan pawai budaya, atraksi kesenian, hingga kegiatan religius yang menyatukan seluruh lapisan masyarakat.

Bondowoso |masbhabinnews.com

Wakapolres Bondowoso Kompol I Gede Suartika bersama Forkopimda tampak kompak melepas pawai budaya Harjabo dengan penuh semangat dan kebersamaan (Foto:Dok.Humas.Polres Bondowoso)

Salah satu tokoh penting yang hadir adalah Wakapolres Bondowoso, Kompol I Gede Suartika, SH., M.H.. Kehadiran perwira menengah Polri ini bukan hanya sebagai undangan resmi, tetapi juga sebagai bentuk dukungan nyata terhadap upaya pelestarian budaya dan penguatan identitas masyarakat Bondowoso.

Bondowoso |masbhabinnews.com

Mengapresiasi seni, menjaga harmoni. Kompol I Gede Suartika hadir menyaksikan pertunjukan budaya sekaligus memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga (Foto:Dok.Humas Polres Bondowoso)
Kompol Gede menegaskan, Harjabo tidak boleh dipandang sebagai sekedar pesta tahunan. Peringatan ini adalah momen penting untuk menengok kembali sejarah panjang berdirinya Bondowoso, khususnya peran Ki Ronggo sebagai bupati pertama.

“Harjabo adalah saat bagi kita semua untuk menghargai sejarah, meneladani perjuangan para pendiri, dan menjadikannya pijakan dalam membangun masa depan. Ini bukan sekadar pesta rakyat, tetapi momen refleksi pembangunan sekaligus mempererat kebersamaan,” tegasnya.

Lebih jauh, ia menilai Harjabo juga sarat makna spiritual. Doa bersama dan istighosah yang menjadi rangkaian acara menunjukkan bahwa masyarakat Bondowoso tidak hanya merayakan, tetapi juga memohon keberkahan dan keselamatan bagi daerahnya.

Sebagai putra Bali, daerah yang dikenal sebagai pusat seni dan budaya dunia, Kompol Gede memiliki ikatan emosional dengan dunia seni. Baginya, kesenian adalah napas kehidupan masyarakat yang tak boleh hilang ditelan zaman.

“Bondowoso ini ternyata punya kekayaan seni yang luar biasa. Dari penampilan hari ini terlihat jelas banyak seniman yang berbakat. Saya rasa penting bagi pemerintah daerah untuk menyediakan ruang dan wadah bagi para seniman agar mereka bisa mengekspresikan diri sekaligus membawa nama Bondowoso lebih dikenal,” ungkapnya.

Dari beragam penampilan, Kompol Gede mengaku paling terkesan dengan atraksi Singo Ulung, kesenian khas Bondowoso yang sarat makna filosofis dan kebersamaan. Tak sekadar menyaksikan, ia bahkan ikut mendekat memberikan saweran sebagai bentuk penghargaan kepada para seniman.

Aksi spontan Wakapolres itu sontak disambut tepuk tangan riuh dan senyum hangat dari masyarakat.

“Singo Ulung bukan hanya tontonan, tetapi warisan budaya yang mencerminkan jati diri masyarakat Bondowoso. Kita semua wajib menjaganya agar tetap hidup dan berkembang,” ujarnya.

Kemeriahan Harjabo semakin lengkap dengan pawai budaya yang dilepas langsung oleh Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i, didampingi Sekretaris Daerah Fathur Rozi dan Kasdim Mayor Inf Tanuri. Ribuan warga memadati jalan utama untuk menyaksikan parade yang menampilkan busana adat, tarian tradisional, hingga atraksi seni dari siswa SD hingga SMA/SMK.

Dalam sambutannya, Wabup As’ad menekankan pentingnya generasi muda mencintai dan melestarikan budaya lokal.

“Generasi muda harus bangga dengan budaya daerahnya, karena inilah identitas yang akan memperkuat Bondowoso di masa depan,” ucapnya.

Selain pesta budaya, Harjabo juga menjadi sarana memperkuat persatuan, gotong royong, serta rasa syukur masyarakat. Pelibatan semua unsur masyarakat – dari pelajar, komunitas seni, tokoh masyarakat hingga aparat pemerintah – menjadi bukti kuatnya kebersamaan Bondowoso.

Kompol I Gede Suartika menilai semangat inilah yang harus terus dipelihara.“Harjabo adalah wujud syukur sekaligus komitmen bersama. Dari sini kita belajar bahwa persatuan, kebersamaan, dan gotong royong adalah kunci untuk membawa Bondowoso lebih maju, berbudaya, dan sejahtera,” ujarnya.

Menutup keterangannya, Wakapolres Bondowoso menyampaikan harapannya agar Harjabo tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga ruang refleksi, ekspresi, sekaligus inspirasi bagi seluruh masyarakat.

“Saya berharap Harjabo menjadi ajang menumbuhkan rasa cinta tanah kelahiran. Bondowoso punya potensi besar, baik dari sisi budaya maupun masyarakatnya. Dengan kebersamaan, saya yakin Bondowoso bisa semakin maju, berbudaya, dan dikenal luas,” pungkas Kompol Gede.


{Abad⁷⁷}

0Komentar

Special Ads