Tegas namun membangun, Kompol I Gede Suartika jadi teladan baru di Polres Bondowoso. Disiplin bukan sekadar hukuman, tapi bentuk cinta ter...
![]() |
Tegas namun membangun, Kompol I Gede Suartika jadi teladan baru di Polres Bondowoso. Disiplin bukan sekadar hukuman, tapi bentuk cinta terhadap institusi. |
Bondowoso |masbhabinnews.com
Inovasi dalam disiplin internal kepolisian datang dari Polres Bondowoso, Jawa Timur. Wakapolres Kompol I Gede Suartika, S.H., S.I.K., M.H menginisiasi metode tak biasa untuk menanamkan kedisiplinan dan memperkuat pemahaman dasar keilmuan kepolisian di jajaran anggotanya: wajib hafal Tribrata dan Catur Prasetya.
Bondowoso |masbhabinnews.com
![]() |
Wakapolres Bondowoso, Kompol I Gede Suartika, saat menguji langsung hafalan Tribrata dan Catur Prasetya anggota dalam apel pagi—langkah nyata membangun kedisiplinan dari hal paling mendasar. |
Dalam setiap apel pagi rutin, Kompol I Gede Suartika tidak hanya memeriksa kehadiran dan kerapihan personel, tetapi juga secara langsung menguji hafalan anggota terhadap dua nilai dasar yang menjadi identitas moral Polri, yaitu Tribrata (tiga janji suci Polri) dan Catur Prasetya (empat komitmen pengabdian).
Bondowoso |masbhabinnews.com
![]() |
Wakapolres Bondowoso, Kompol I Gede Suartika, menyerahkan hadiah uang tunai kepada salah satu PNS Polri sebagai bentuk apresiasi atas kedisiplinan dan dedikasi dalam menjalankan tugas. |
“Ini bukan soal hafalan semata, ini tentang nilai dan jati diri sebagai anggota Polri. Kalau dasar seperti Tribrata saja tidak dihafal, bagaimana bisa diharapkan menjalankan tugas dengan benar di tengah masyarakat?” tegas Kompol I Gede Suartika dalam keterangannya, Senin (4/8/2025)
Disiplin Dimulai dari Hal Paling Mendasar
Langkah ini dimulai dengan pengecekan kehadiran personel setiap pagi. Anggota yang tidak hadir tanpa keterangan jelas langsung dilimpahkan kepada Propam untuk dilakukan pemeriksaan dan penindakan. Tak hanya itu, Kapolsek dari satuan yang anggotanya absen akan dipanggil langsung ke depan barisan apel untuk bertanggung jawab.
Setelah itu, suasana apel berubah menjadi sesi pembinaan. Kompol IGede Suartika memilih beberapa anggota secara acak untuk maju ke depan dan mengucapkan Tribrata serta Catur Prasetya. Bagi yang tidak hafal, diberi hukuman fisik ringan berupa jalan jongkok keliling lapangan. Namun, semua dilakukan dalam koridor pembinaan dan tidak menjatuhkan harga diri personel
“Tujuan saya bukan mempermalukan, tetapi mengingatkan. Ini bagian dari pendidikan karakter dan etika profesi,” ujar Wakapolres dengan nada serius namun tetap humanis
Bukti Nyata: Disiplin Meningkat, Pelanggaran Menurun
Upaya pembinaan kedisiplinan ini disebut telah membuahkan hasil positif. Menurut data internal, dalam beberapa pekan terakhir, terjadi penurunan signifikan terhadap pelanggaran disiplin anggota di lingkungan Polres Bondowoso.
“Anggota menjadi lebih sigap, lebih sadar peran dan tanggung jawab. Bahkan beberapa Kapolsek sudah menerapkan hal serupa di polsek masing-masing,” kata Kompol Gede.
Selain menguji hafalan dan kedisiplinan, Kompol Gede juga aktif menekankan pentingnya sikap tampang, etika berbicara, hingga penampilan rapi sebagai representasi institusi kepolisian di tengah masyarakat.
Langkah tegas, unik, namun bermakna ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat dan para senior kepolisian. Mereka menilai, cara pendekatan Kompol I Gede Suartika mampu membangun budaya kerja yang lebih profesional dan berintegritas, tanpa harus menakut-nakuti atau menggunakan pendekatan otoriter.
“Disiplin yang dilandasi nilai dan kesadaran jauh lebih tahan lama daripada disiplin karena takut dihukum,” pungkas Kompol Gede.
Sikap luar biasa ditunjukkan Wakapolres Bondowoso, Kompol I Gede Suartika. Tak hanya dikenal tegas dalam menindak pelanggaran, ia juga menunjukkan sisi apresiatif yang jarang ditemui.
Dalam setiap kesempatan Kompol I Gede Suartika tidak segan-segan memberikan hadiah uang tunai kepada anggota yang disiplin, berdedikasi, dan memahami dengan baik tugas serta tanggung jawab sebagai anggota Polri.
Langkah ini dinilai efektif dalam membangun semangat kerja, meningkatkan disiplin, dan membentuk kultur organisasi yang sehat dan profesional di lingkungan Polres Bondowoso.
Dengan pendekatan inovatif dan konsistensi tinggi, Kompol I Gede Suartika berhasil membuktikan bahwa reformasi mental dalam tubuh Polri bisa dimulai dari hal-hal sederhana, selama dilakukan dengan komitmen dan keteladanan nyata.
{Abad⁷⁷}
Tidak ada komentar