Pag Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Tomy Iskandar, Sosok Jurnalis yang Berani Menantang Kebiadaban Israel di Panggung Terbuka

" Bunga-bunga ini jatuh perlahan… namun maknanya tak pernah runtuh. Sebuah penghormatan terakhir dari Tomy Iskandar dan rekan jurnalis ...

"Bunga-bunga ini jatuh perlahan… namun maknanya tak pernah runtuh. Sebuah penghormatan terakhir dari Tomy Iskandar dan rekan jurnalis untuk para pejuang kebenaran yang gugur di Gaza." 🌺🇵🇸
Jember |masbhabinnews.com

Duka kembali menyelimuti dunia jurnalistik. Lima jurnalis di Gaza gugur akibat serangan militer Israel. Peristiwa ini bukan sekedar tragedi kematian insan pers, melainkan luka kemanusiaan yang menegaskan bahwa Israel adalah musuh bersama yang nyata—puncak dari segala bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan.

Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Koordinator Daerah Tapal Kuda merespons tragedi ini dengan menggelar aksi damai di Jember, Senin (12/8/2025) malam. Aksi tersebut menjadi wujud solidaritas mendalam dan seruan perlawanan moral terhadap kekerasan yang telah merenggut nyawa Anas Al-Sharif (koresponden), Mohammed Qreiqeh (koresponden), Ibrahim Zaher (juru kamera), Moamen Aliwa (juru kamera), dan Mohammed Noufal (asisten juru kamera).

Israel secara terang-terangan mengakui bertanggung jawab, bahkan menuduh Al-Sharif sebagai pemimpin unit bersenjata Hamas—klaim yang dibantah keras oleh berbagai organisasi pers internasional. Tragedi ini terjadi di tengah gelombang serangan baru Israel yang juga menewaskan sedikitnya 52 warga Palestina pada Minggu (10/8/2025).

Ketua IJTI Korda Tapal Kuda, Tomy Iskandar, dalam orasinya mendesak pemerintah Indonesia untuk bersuara lebih lantang di forum internasional. “Kami menyerukan penghentian segera kekerasan terhadap pekerja media di wilayah konflik. Serangan terhadap jurnalis adalah serangan terhadap demokrasi dan kemanusiaan,” tegasnya.

Tak hanya bagi kalangan pers, aksi ini mengundang dukungan luas dari masyarakat. Seorang warga yang turut hadir menyatakan, “Kami mendukung aksi para jurnalis. Bukan hanya jurnalis, seluruh rakyat Indonesia harus melakukan hal serupa untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kebiadaban Israel adalah tindakan di luar batas.”

IJTI Tapal Kuda juga mengajak seluruh jurnalis di Indonesia untuk menyuarakan perlawanan moral terhadap tindakan biadab Israel. Mereka menegaskan, kebebasan pers adalah hak asasi manusia yang harus dilindungi di seluruh dunia, dan setiap serangan terhadap jurnalis adalah pengkhianatan terhadap nilai-nilai kemerdekaan dan kemanusiaan.

Aksi solidaritas ini ditutup dengan doa bersama, tabur bunga sebagai bentuk penghormatan, dan pembacaan pernyataan sikap resmi IJTI. Simbol perlawanan damai itu menjadi pesan jelas: suara kebebasan tak akan pernah padam, bahkan di bawah bayang-bayang teror.


{Abad⁷⁷}

Tidak ada komentar