![]() |
Tegas dalam tugas, humanis dalam kebersamaan. Kompol I Gede Suartika makan sederhana di atas daun pisang bersama seluruh anggota Polsek (Foto:Dok.Humas) |
Wakapolres Bondowoso, Kompol I Gede Suartika, terus menunjukkan komitmennya sebagai pemimpin yang tidak hanya berwibawa dan disiplin, tetapi juga dekat dengan masyarakat. Sosok perwira menengah Polri ini dikenal tegas dalam menegakkan aturan, sekaligus hangat saat membangun komunikasi dengan warga maupun anggotanya, Kamis (18/9/2025)
Dalam beberapa kesempatan, Kompol I Gede Suartika melakukan kunjungan mendadak ke sejumlah Polsek di wilayah hukum Polres Bondowoso. Inspeksi tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan personel, kondisi markas komando, hingga kebersihan lingkungan kerja. Tak hanya itu, ia juga meninjau kelengkapan sarana dan prasarana penunjang tugas. Langkah ini sekaligus menjadi wujud konsistensinya dalam menegakkan standar profesionalisme kepolisian.
Ketegasan itu tampak nyata ketika ada personel yang kedapatan melanggar aturan disiplin. Tanpa ragu, ia memberikan sanksi sebagai bentuk pembinaan. Menurutnya, disiplin adalah pondasi utama dalam menjalankan tugas sebagai aparat penegak hukum. “Jika pimpinan memberi contoh, maka anggota pun akan termotivasi untuk bekerja dengan sungguh-sungguh,” tegasnya.
Namun, di balik ketegasan tersebut, Kompol I Gede Suartika juga menunjukkan sisi humanis yang begitu kuat. Ia kerap turun langsung ke desa-desa dengan menggunakan sepeda motor, tanpa pengawalan, untuk menyapa warga. Dalam kunjungan semacam itu, ia mendengarkan aspirasi masyarakat, menampung keluhan mereka, hingga memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Kehadirannya selalu disambut hangat, karena dianggap mampu membawa suasana kekeluargaan di tengah masyarakat.
Kedekatan dengan anggota kepolisian pun tak kalah nyata. Seusai blusukan, ia kerap menyempatkan diri singgah di Polsek. Salah satunya saat berada di Polsek Maesan, di mana ia duduk bersama seluruh personel, menikmati makan siang sederhana beralaskan daun pisang yang disusun memanjang. Tidak ada sekat jabatan, semua makan bersama dengan penuh keakraban. Momen ini menggambarkan kuatnya ikatan emosional antara pimpinan dan anggota.
“Tradisi seperti ini sudah saya lakukan sejak pertama kali dipercaya menjabat sebagai Kapolsek di beberapa wilayah di Surabaya. Saya ingin selalu dekat dengan anggota dan masyarakat, karena pada dasarnya tugas Polri adalah melayani,” ungkap Kompol I Gede Suartika.
Menurutnya, patroli wilayah—baik menggunakan mobil, motor, maupun berjalan kaki—adalah wujud tanggung jawab moral dan profesional seorang polisi. Baginya, seorang Wakapolres tidak hanya bertugas di balik meja, tetapi juga harus terjun langsung merasakan denyut kehidupan masyarakat. “Ini tanggung jawab saya, bukan hanya sebagai aparat penegak hukum, tetapi juga sebagai pengayom dan pelayan masyarakat,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara ketegasan dan kepedulian. Anggota yang melanggar disiplin akan ditindak tegas, sementara mereka yang berprestasi dan berdedikasi akan mendapat penghargaan. Dengan pola pembinaan seperti ini, ia berharap tercipta lingkungan kerja yang sehat, penuh semangat, dan berorientasi pada pelayanan terbaik bagi masyarakat Bondowoso.
Kehadiran Kompol I Gede Suartika dengan gaya kepemimpinannya yang menggabungkan ketegasan dan kehangatan, menjadi inspirasi tidak hanya bagi jajaran Polres Bondowoso, tetapi juga bagi masyarakat luas. Figur pemimpin seperti inilah yang diharapkan mampu membawa wajah Polri semakin profesional, humanis, dan selalu dekat dengan rakyat.
{Abad⁷⁷}
0Komentar