![]() |
| Rendah hati dalam wibawa—AKBP Harto Agung Cahyono membungkuk memberi bantuan kepada anak tahanan, bukti bahwa kepemimpinan sejati selalu dimulai dari sentuhan kemanusiaan (Foto:Dok.Abadi) |
Di balik jeruji besi, setiap manusia tetap memiliki martabat yang harus dihormati. Memanusiakan tahanan bukan sekadar kewajiban, melainkan cermin jiwa yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
![]() |
| Kebahagiaan sederhana di balik jeruji—seorang tahanan memeluk anaknya dengan senyum lepas, disaksikan Kapolres Bondowoso yang menghadirkan ruang pertemuan penuh kehangatan tanpa sekat(Foto:Dok.Abadi) |
![]() |
| Tegas namun menenangkan—AKBP Harto Agung Cahyono memberi arahan kepada para tahanan, menghadirkan sosok pemimpin yang dirindukan: tegas, bijak, dan memanusiakan (Foto:Dok.Abadi) |
Tidak hanya melakukan pemeriksaan fisik, Kapolres juga memberi kesempatan khusus bagi keluarga untuk bertatap muka langsung tanpa sekat dengan anggota keluarga mereka yang sedang menjalani masa penahanan. Momen hangat ini membuka ruang komunikasi yang lebih manusiawi, penuh empati, dan sangat berarti bagi keluarga tahanan.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres Bondowoso juga menunjukkan kepedulian sosialnya dengan memberikan sejumlah uang kepada seorang anak tahanan yang turut hadir. Sikap dermawan ini menjadi gambaran nyata hati seorang pemimpin yang tidak hanya bekerja dengan ketegasan, tetapi juga dengan kelembutan dan kepedulian yang tulus. Tindakan itu membuat suasana kunjungan semakin penuh haru dan penghargaan.
Kapolres menegaskan kembali pentingnya memperlakukan setiap tahanan dengan cara yang benar dan manusiawi.
“Agama mengajarkan kita untuk berlaku adil kepada siapa pun, termasuk mereka yang sedang menjalani penahanan. Tugas kami bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjaga martabat manusia. Dengan perlakuan yang baik, kami berharap para tahanan bisa memperbaiki diri dan kembali ke masyarakat dengan lebih siap,” ujarnya.
Kepemimpinan AKBP Harto Agung Cahyono kembali mendapat apresiasi. Ia tidak hanya hadir sebagai pemimpin yang tegas dan profesional, tetapi juga sosok yang humanis, dermawan, dan mampu melihat kebutuhan manusiawi di balik jeruji besi—pemimpin yang benar-benar bekerja dengan hati.
Salah satu keluarga tahanan menyampaikan rasa syukur dan kekagumannya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolres Bondowoso. Kesempatan bertemu langsung tanpa sekat ini betul-betul kami nantikan. Tidak hanya itu, kami juga kaget sekaligus terharu ketika beliau memberikan uang kepada anak salah satu tahanan. Ini menunjukkan beliau bukan hanya pemimpin, tetapi sosok dermawan yang berhati lembut. Semoga beliau beserta keluarga selalu diberi kesehatan, kelancaran rezeki, kesuksesan karier, dan keberkahan dalam setiap langkahnya,” ujar mereka dengan penuh rasa syukur
Pada akhirnya, kebaikan selalu meninggalkan jejak. Cara kita memperlakukan mereka yang berada di balik jeruji menjadi ukuran sejati kemanusiaan. Setiap sentuhan empati bukan hanya menguatkan moral para tahanan, tetapi juga menjadi cermin nilai luhur yang dijaga bersama.
Di balik sikap humanis yang ditunjukkan, Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono membawa karakter mulia yang tumbuh dari tanah kelahirannya. Sebagai putra asli Madura, beliau membawa nilai-nilai khas budaya Madura—ketulusan, keberanian yang terukur, penghormatan terhadap sesama, serta komitmen kuat terhadap keadilan. Nilai-nilai itu tertanam kuat dalam gaya kepemimpinannya: tegas namun penuh kelembutan, disiplin namun tetap manusiawi.
AKBP Harto Agung Cahyono adalah sosok yang dihormati bukan hanya karena jabatannya, tetapi karena ketulusannya. Teladan bahwa keberanian dan kemanusiaan dapat berjalan berdampingan, dan bahwa kepemimpinan terbaik lahir dari hati yang bening dan niat yang tulus.



0Komentar