Elegan dalam kesederhanaan, anggun dalam kebhinekaan. Wapres Gibran dan Ibu Selvi hadir dengan busana adat penuh makna di HUT RI ke-80 (Fo...
![]() |
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bersama Ibu Selvi Ananda menghadiri Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/08/2025). Pasangan ini hadir didampingi kedua buah hati mereka, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah, sekitar pukul 09.35 WIB.
Kehadiran keluarga Wapres langsung mencuri perhatian sejak memasuki area upacara. Mereka menyapa tamu undangan dan awak media sebelum bergabung di mimbar kehormatan untuk mengikuti prosesi kenegaraan.
Dalam peringatan sakral ini, Wapres Gibran tampil gagah dengan busana adat Kerawang Gayo. Balutan hitam, merah, dan emas yang dikenakannya tidak sekadar estetika, melainkan sarat makna filosofis. Warna merah melambangkan keberanian (mersik), hitam merepresentasikan keteguhan dan kerajinan (lisik), sementara emas mencerminkan ketelitian dan kejernihan hati (unik).
Busana teluk belanga hitam yang dipadu dengan kain songket merah-emas serta penutup kepala adat menegaskan wibawa dan kharismanya. Penampilan ini sekaligus menjadi simbol penghormatan terhadap kekayaan budaya Nusantara.
Sementara itu, Ibu Selvi tampil anggun dalam balutan adat Palembang. Baju kurung klasik merah marun bermotif Benang Emas Pucuk Rebung dipadukan kain songket emas, serta hiasan kepala Kesuhun Pak Sangko. Penampilan ini sarat makna: kesopanan, kecantikan, kesucian, sekaligus kemakmuran.
Kedua putra-putri mereka pun tampil serasi. Jan Ethes mengenakan busana bernuansa hitam, selaras dengan sang ayah, sementara La Lembah Manah terlihat manis dengan busana adat senada ibunya. Kehadiran keluarga ini menjadi simbol keberagaman budaya Indonesia yang berpadu harmonis
Upacara berlangsung khidmat dimulai dengan dentuman meriam 17 kali disertai sirene panjang, menandai dimulainya peringatan Detik-Detik Proklamasi. Presiden Prabowo Subianto selaku Inspektur Upacara memimpin jalannya prosesi, termasuk pembacaan teks Proklamasi serta mengajak seluruh hadirin mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan.
Doa syahdu dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar, sebelum dilanjutkan dengan pengibaran Sang Merah Putih oleh Paskibraka Tim “Indonesia Berdaulat.” Bendera pusaka dikibarkan dengan penuh kebanggaan diiringi lagu Indonesia Raya yang menggema di seluruh halaman Istana Merdeka.
Suasana semakin semarak ketika Gita Bahana Nusantara melantunkan lagu-lagu kebangsaan, termasuk “Hari Merdeka.” Kehadiran para pelajar dari berbagai daerah menambah semangat kebersamaan dalam perayaan ini.
Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi tahun ini tidak sekadar seremoni, melainkan juga peneguhan kembali nilai persatuan bangsa. Pemilihan busana adat dari dua daerah berbeda oleh keluarga Wapres menjadi simbol nyata semangat tema HUT RI ke-80: “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”
Hadir dalam momen bersejarah ini sejumlah tokoh nasional, termasuk Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-7 Joko Widodo beserta Ibu Iriana, para mantan wakil presiden, jajaran menteri, duta besar negara sahabat, serta berbagai elemen masyarakat.
Upacara tahun ini kembali menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hasil perjuangan yang harus terus dirawat. Tidak hanya melalui penghormatan kepada para pahlawan, tetapi juga dengan menjaga keberagaman budaya yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia untuk maju.
{msb}
Tidak ada komentar