![]() |
Satu malam di kaki Ijen, bersama simfoni alam dan budaya. Lettu Inf Alvinta Sembiring menyatu dalam harmoni keindahan Sound of Ijen Caldera (Foto:Dok.Bagus) |
Sabtu malam, 11 Oktober 2025, langit kawasan Teduh Glamping di Dusun Linggusari, Desa Rejo Agung, Kecamatan Sumberwringin, bersinar dalam keindahan yang tak biasa. Ribuan pasang mata terpukau oleh kemegahan acara Sound of Ijen Caldera 2025—sebuah pergelaran seni, musik, dan budaya yang menyatu dengan pesona alam Gunung Ijen.
Event spektakuler ini menjadi bagian dari kampanye promosi Ijen UNESCO Global Geopark, yang tak hanya memamerkan keelokan lanskap Bondowoso, tetapi juga menyuarakan harmoni antara pelestarian lingkungan dan kemajuan pariwisata berkelanjutan.
Panggung utama yang berdiri megah di tengah hamparan alam pegunungan menjadi titik temu para penikmat seni, wisatawan, dan pencinta alam. Suhu malam yang dingin justru menghangat oleh euforia ribuan pengunjung yang datang dari berbagai penjuru tanah air untuk menyaksikan kolaborasi istimewa Tri Suaka feat Nabila Maharani—dua musisi yang dikenal luas di kalangan generasi muda.
Dalam suasana penuh semangat, hadir pula Lettu Inf Alvinta Sembiring, perwakilan dari Yonif 514/SY Kostrad, yang memberikan apresiasi luar biasa terhadap pelaksanaan event ini. Dalam keterangannya, ia menyampaikan kekaguman mendalam terhadap keindahan Bondowoso yang menurutnya layak menjadi destinasi wisata kelas dunia.
“Sebagai seorang prajurit dan sekaligus pecinta alam, saya benar-benar terpukau dengan lanskap Bondowoso. Udara sejuk, keasrian alam, dan keramahtamahan masyarakatnya adalah daya tarik yang sulit dilupakan. Tempat ini bukan hanya layak dikunjungi, tapi patut dijadikan ikon pariwisata dunia,” ujarnya penuh semangat.
Lettu Alvinta juga mengungkapkan kecintaannya terhadap kopi, dan secara khusus memuji keistimewaan kopi Arabika Ijen.
“Sebagai penggemar kopi, saya berani mengatakan bahwa kopi Arabika Ijen adalah yang terbaik. Aroma dan rasanya istimewa, memberikan pengalaman cita rasa yang tak ditemukan di tempat lain. Ini adalah warisan yang patut dijaga dan dipromosikan ke dunia,” tambahnya.
Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, dalam sambutannya menegaskan bahwa Sound of Ijen Caldera bukan sekadar pergelaran musik, melainkan wujud komitmen daerah dalam memajukan pariwisata berbasis kearifan lokal dan kelestarian lingkungan.
“Acara ini menggabungkan keindahan alam, kekayaan budaya, dan kreativitas seni. Bondowoso kini menapaki panggung dunia sebagai bagian dari geopark global yang tidak hanya memesona, tetapi juga berkelanjutan,” ucapnya.
Sejak penetapan Ijen sebagai UNESCO Double Global Geopark tahun 2023, Bondowoso terus mengembangkan berbagai program yang memperkuat identitas sebagai wilayah dengan potensi wisata alam dan budaya kelas dunia.
Tak hanya musik dan panorama, Sound of Ijen Caldera juga menghadirkan produk UMKM unggulan, kuliner tradisional, dan atraksi seni lokal. Para pengunjung diajak menikmati malam yang magis sambil mengeksplorasi ragam kekayaan khas Bondowoso.
Tri Suaka yang tampil malam itu juga mengungkapkan kekagumannya pada kekayaan alam dan kopi Bondowoso.
“Saya sempat mencicipi kopi Bondowoso, dan rasanya luar biasa! Saya benar-benar terkesan. Bahkan ingin segera melihat langsung Blue Fire Kawah Ijen, yang katanya hanya ada dua di dunia,” ujarnya sambil disambut tepuk tangan para pengunjung.
Atmosfer kebersamaan, iringan musik romantis, dan panorama alam menjadikan acara ini sebagai peristiwa monumental yang menyatukan komunitas, pemerintah, militer, dan masyarakat umum dalam satu visi: menjadikan Bondowoso sebagai destinasi wisata unggulan dunia.
Pemerintah Kabupaten Bondowoso berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi agenda tahunan berskala internasional yang terus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya sektor kreatif dan pariwisata.
Sementara itu, kehadiran TNI dalam acara ini menunjukkan bahwa sinergi antara pertahanan negara dan pembangunan daerah dapat berjalan seiring, bahu membahu memajukan Indonesia melalui diplomasi budaya dan pelestarian lingkungan.
“Kami dari Yonif 514/SY bangga menjadi bagian dari momen luar biasa ini. Sound of Ijen Caldera membuktikan bahwa Bondowoso memiliki semua elemen untuk bersinar di kancah dunia,” pungkas Lettu Inf Alvinta Sembiring, dengan mata berbinar menatap langit Ijen yang tenang.
{Abad⁷⁷}
0Komentar